ARTIKEL KKN TEMATIK ANGKATAN 45 KELOMPOK 66 UMMAGELANG PENGEMBANGAN ALOE VERA UNTUK INDUSTRY MAKANAN GUNA MENDUKUNG KSPN BOROBUDUR ( DI DUSUN DALANGAN )




PENGEMBANGAN ALOE VERA UNTUK INDUSTRY MAKANAN GUNA MENDUKUNG KSPN BOROBUDUR
( DI DUSUN DALANGAN )
Fajar Aji Widodo, Eri Ariantoro, Rudi Hermawan, Rizka Hidayati, Novi Puspitaningrum, Laelatul Latifah, Sholikhatun Nisa, Tsara Fadil Afifah, Nurbayani R, Muhammad Shaddam Al – ghozi
Drs. Arie Supriyatno, Msi

ABSTRAK
Pengembangan aloe vera sebagai bahan baku industry makanan olahan sangat memiliki potensi yang kuat. Peneliti mengembangkan produksi makanan olahan dari lidah buaya ke dalam tiga jenis varian baru yaitu Rainbow cake aloevera, Chese stik Aloevera, Nata de Aloevera. Penelitian dilakukan di RW 008 Dusun Dalangan, Kelurahan KRamat Utara, Kecamatan Magelang Utara mulai tanggal 24 Februari 2018 sampai dengan 24 Maret 2018. Penelitian dilakukan dengan cara observasi serta wawancara langsung dengan masyarakat Dalangan khususnya Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK. Serta ekperimen membuat produk olahan baru dengan bahan baku lidah buaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengembangkan tanaman lidah buaya untuk diolah menjadi produk olahan makanan yang unggul dimana produk tersbut akan dikemas secara menarik, di promosikan secara massif, serta pembenahan system produksi dan pembukuan UMKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dusun Dalangan. Serta mendukung KSPN Borobudur dengan bentuk oleh-oleh makan sehat berkhasiat yang bercitarasa tinggi.



Kata kunci : aloevera, Rainbow cake, Chese stik, Nata de Aloevera
PENDAHULUAN
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan (Dyah Purwaningsih). Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk mengobati berbagai penyakit (Furnawanthi, 2002), sehingga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan industri farmasi.
Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya untuk pembersih darah, penurun panas, obat wasir, batuk rejan dan mempercepat penyembuhan luka. Sejumlah nutrisi yang bermanfaat terkandung di dalam lidah buaya, berupa bahan organik dan anorganik, di antaranya vitamin, mineral, beberapa asam amino, serta enzim yang diperlukan tubuh.
Tanaman Lidah Buaya dapat dijadikan sebagai komoditas unggulan mengingat manfaat dan nilai ekonomis cukup tinggi. Hingga saat ini sebagian besar tanaman Lidah Buaya diolah menjadi makanan dan minuman. Makanan berserat dari lidah buaya dengan menggunakan berbagai jenis gula mempunyai berat dan kenampakan morfologis serta kandungan gizi yang baik untuk kesehatan (Asngad, 2008).
Dalangan merupakan sebuah dusun yang terletak di Kelurahan Kramat Utara Kecamatan Magelang Utara yang memiliki sumber daya alam berupa tanaman lidah buaya yang sangat melimpah. Tanaman lidah buaya yang melimpah tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai olahan makanan.
Berbagai olahan makanan telah diproduksi oleh masyarakat Dalangan, namun banyak masalah yang menghambat masyarakat dalangan untuk dapat memproduksi dan memasarkan produk olaham makanan. Diantaranya adalah produk belum dikemas secara menarik, promosi produk belum maksimal, system produksi  yang belum baik, serta belum ada pembukuan produksi atas produk lidah buaya.
Berdasarkan uraian diatas kami bermaksud untuk mengembangkan tanaman lidah buaya untuk diolah menjadi produk olahan makanan yang unggul dimana produk tersbut akan dikemas secara menarik, di promosikan secara massif, serta pembenahan system produksi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dusun Dalangan.
METODOLOGI
1.      Waktu Dan Tempat Kegiatan
Kegiatan pengembangan aloevera dilaksanakan dari tanggal 24 Februari 2018 sampai dengan 24 Maret 2018 bertempat di Dusun Dalangan Kelurahan Kramat Utara Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang.
2.      Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat dusun Dalangan, masyarakat dusun dalangan diharapkan untuk mampu mengembangkan potensi lidah buaya dengan menciptakan produk olahan makanan yang mampu bersaing di pasar.
3.      Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan dilapangan secara langsung, wawancara dan juga dokumentasi objek-objek penelitian. Peneliti mengamati langsung keadaan di dusun Dalangan
4.      Ekperimen
Peneliti melakukan percobaan dengan membuat produk olahan secara langsung. Produk yang di olah adalah sebagai berikut:
5.      Kegiatan
a.      Sosialisasi program
Sosialisasi program dilakukan untuk memberitahukan berbagai program yang hendak dilakukan kepada masyarakat Dalangan mengenai pengembangan produk olahan aloevera. Dari hasil observasi dan wawancara di lapangan didapatkan bahwa penerapan cara produksi makanan yang baik (CPMB), masih belum banyak dipahami apalagi diterapkan, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mensosialisasikan dan mengadakan pelatihan-pelatihan agar produk yang dihasilkan bermutu baik dan terjamin keamanannya. Hal-hal yang disosialisakan adalah sebagai berikut:
1)      Manfaat berwirausaha
2)      Inovasi produk
3)      Strategi pemasaran produk
4)      Sistem permodalan UMKM
b.      Pelaksanaan
Pelaksanaan pengembangan produk aloevera meliputi:
Pengembangan ( Diversivikasi ) produk lidah buaya
Produk lidah buaya perlu dibuat lebih banyak macamnya untuk memberikan pilihan kepada calon pembeli. Produk yang dikembangkan adalah:
1)      Rainbow cake aloevera
Rainbow cake aloevera adalah roti yang yang dibuat dengan bahan baku lidah buaya sebagai pengganti mentega.
2)      Chese stik Aloevera
Chese stik Aloevera adalah makanan ringan yang dibuat dengan bahan baku larutan lidah buaya dicampur telur, terigu, dan minyak goreng,selederi, bawang putih, garam.
3)      Nata de Aloevera
Nata de aloevera merupakan produk olahan dari lidah buaya yang berupa produk siap minum.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Mental berwira usaha
Menurut pengamatan peneliti, masyarakat di dusun dalangan belum percaya diri dengan kemampuan mereka untuk dapat mengembangkan UMKM yang ada di daerah tersebut. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat Sumber DAya Alam berupa tanaman lidah buaya yang begitu melimpah serta pasar produk yang begitu luas dan menjanjikan tidak mampu di tangkap oleh masyarakat dusun Dalangan. Akibatnya masyarakat kehilangan begitu banyak kesempatan untuk bisa berkembang lebih cepat dalam hal berwirausaha khusnya berwirausaha dibidang olahan lidah buaya.
Masyarakat diberi semangat untuk berwirausaha dengan disosialisasikan manfaat besar yang dapat di terima ketika masyarakat tersebut mau segera berwira usaha. Dengan pendekatan secara terus menerus serta pendampingan dalam memulai usahanya masyarakat mulai tergerak untuk membuat aneka olahan produk dengan bahan baku lidah buaya.
2.      Inovasi Produk
Berdasarkan pengamatan peneliti, produk yang dikembangkan oleh masyarakat Dalangan masih terlalu terbatas untuk jenis dan macamnya. Masyarakat belum berani mengembangkan produk lidah buaya atau mencoba membuat produk olahan lain selain yang sudah dilakukan. Masyarakat masih berpatok pada produk tahu bakso lidah buaya dan dawet lidah buaya. Sedangkan kedua produk tersebut lemah dalam daya tahan penyimpananya sehingga produksi tidak dapat dilakukan secara masal kalau tidak ada pesanan. Akibatnya masyarakat tidak mampu menyerap bahan baku yang besar yang ada di sekitar mereka.
Setelah dilakukan sosialisasi tentang kewirausahaan, inovasi produk, serta tata cara produksi yang efektif masyarakat mulai menerapkan langkah-langkah untuk mengembangkan produk olahan lidah buaya. Masyarakat mulai membuat produk olahan yang lebih bervariatif sehingga banyak olahan dari lidah buaya yang baru dan lebih baik dari produk-produk sebelumnya dalam hal nilai tambah dan daya tahan penyimpananya. Produk baru yang mulai dikembangkan di dusun dalangan adalah:
1)      Rainbow cake aloevera
Lidah buaya digunakan sebagai pengganti mentega dalam pembuatan rainbowcake, hal tersbut dilakukan untuk mengganti dengan bahan yang lebih tinggi nilai gizinya sehingga lebih sehat. Pencampuran lidah buaya pada rainbow cake lebih unik sehingga diharapkan menarik konsumen untuk mencoba olahan yang masih baru.
2)      Chese stik Aloevera
Lidah buaya yang digunakan pada produk chese stik digunakan sebagai pengganti air. Lidah buaya yang telah dibersihkan dari lendirnya di blender samapi halus kemudian digunakan untuk membuat adonan chese stik. Dengan produk ini maka permasalah daya tahan penyimpanan olahan lidah buaya dapat diatasi. Karena dengan chese stik merupakan olahan produk lidah buaya yang bertekstur kering. Sehingga tahan lebih lama.
3)      Nata de Aloevera
Nata de Aloevera hamper sama dengan dawet lidah buaya namun dengan model yang lebih modern. Nata de aloevera di kemas dalam cup kecil yang dapat bertahan hingga dua minggu.
3.      Strategi pemasaran produk
Data yang didapatkan dari pengamatan dan wawancara peneliti menunjukan bahwa belum ada pemasaran secara massif yang dilakukan terhadap produk-produk yang telah dihasilkan sebelumnya. Hal tersebut membuat masyarakat tidak dapat menembus pasar yang sebenarnya sanagat luas dan menjanjikan. Masyarakat masih menggunakan system promosi yang kuno yaitu pemasaran dari mulut ke mulut saja. Sistem pemasaran tersbut tentu tidak begitu efektif mengingat pada era digital seperti sekarang ada media yang begitu murah untuk memasarkan bahkan dapat menembus pasar yang lebih luas.
Peneliti mencoba mencoba berbagai media promosi yang sesuai dengan zaman dimana pada era digital seperti sekarang masyarakat diharapkan mampu menangkap peluang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Peneliti mencoba menggunakan jejaring social sebagai media promosi yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan digital marketing.
Dengan system Digital marketing maka peluang untuk mendapatkan pesanan akan lebih besar karena lebih banyak masyarakat yang mengetahui produk olahan lidah buaya yang dihasilkan dari UMKM yang dikembangkan di dusun Dalangan. Masyarakat menjadi semakin bersemangat ketika lebih banyak pesanan yang dating serta volume pesanan yang meningkat.
Selain itu dengan memanfaatkan even pameran UMKM membuat produk olahan lidah buaya dapat dikenal langsung oleh masyarakat luas sehingga masyarakat yang tadinya belum begitu yakin dengan produk lidah buaya dapat mengetahui langsung keunggulan produk lidah buaya yang dipamerkan pada even tersebut.
4.      Sistem permodalan
Dalam hasil pengamatan dan wawancara peneliti, permasalahan klasik UMKM juga di alami oleh UMKM yang dikembangkan oelh masyarakat Dalangan. Masalah yang sering dihadapai tersbut adalah masalah permodalan. Sistem pembukuan yang belum baik serta belum lancarnya kegiatan UMKM membuat masyarakat yang mengembangkan produk olahan lidah buaya kesulitan dalam memperoleh akses permodalan.
Permodalan dalam bentuk pinjaman maupun investasi dari pihak lain belum dapat dinikmati oleh para pelaku UMKM yang ada di dusun Dalangan. Akibatnya UMKM terhambat untuk berkembang sehingga masyarakat tidak yakin dengan usaha yang sedang ia jalankan tersebut.
Sosialisasi pembukuan serta bimbingan atas pembukuan yang baik pada UMKM menjadi salah satu lankah nyata untuk menyadarkan masyarakat pentingnya pembukuan yang baik atas UMKM. Selain itu perintisan pendirian koperasi untuk pembiayaan UMKM juga dilakukan untuk dapat mengurai permasalahan tentang tidak dapat dipenuhinya kebutuhan permodalan.
Masyarakat dusun Dalangan yang tergabung dalan PKK mulai merintis koperasi simpan pinjam dengan mengumpulkan iuran dari angggota setiap bulan. Uang tersbut digunakan untuk membiayaai UMKM yang masih kesulitan akses modal dari pihak luar.
KESIMPULAN
Aloe vera merupakan tanaman yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Aloevera dapat dikembangkan menjadi aneka produk olahan makan yang lebih bernilai serta tahan lama dalam penyimpananya. Pengembangan produk alovera meliputi produksi yang efektif, kemasan yang menarik serta pemasaran yang massif untuk dapat diterima di pasar. UMKM perlu membuat system pembukuan yang baik untuk bisa mendapatkan akses permodalan atau pembiayaan untuk mempercepat kemajuan UMKM tersbut.
UCAPAN TERIMAKASIH
Laporan ini diangkat sebagai upaya untuk meningkatkan kejahteraan masyarakat guna mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat. Penyusun menyadari dalam penyelesaian laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terimakasih kepada :
  1. Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang
  2. Ketua beserta Staff LP3M sebagai panitia pelaksana kegiatan KKN
  3. Bapak Drs. Arie Supriyatno, Msi selaku Dosen Pembimbing Lapangan
  4. BApak Drs. Sugeng Nurdiyanto selaku Lurah Kramat Utara Kec. Magelang Utara
  5. Bapak Tumijan selaku Ketua RW 008 Dusun Dalangan Kelurahan Kramat Utara
  6. Warga masyarakat RW 008 Dusun Dalangan Kel. KRamat Utara
  7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan.

REFERENSI

Comments

Popular posts from this blog

STANDAR AKUNTANSI

MAKALAH HAJI