makalah "KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM"
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MANAJEMEN BISNIS
KEWIRAUSAHAAN DAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
(Kerajinan Ban “SETIA”)
Diajukan
Untuk : Drs. Hamron, M.Si.
Disusun
Oleh :
Kelompok
4
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DAN MANAJEMEN
Tahun 2014
/ 2015
PRESENSI
( KEHADIRAN )
NO
|
NAMA
|
NPM
|
TANGGAL
|
|
21-Des-2014
|
27-Des-2014
|
|||
1.
|
Dini Ristanti
|
14.0101.0018
|
|
|
2.
|
Wulandari
|
14.0101.0071
|
|
|
3.
|
Romi Ismiati
|
14.0101.0080
|
|
|
4.
|
Rudi Hermawan
|
14.0101.0081
|
|
|
5.
|
Nabella Hayyu
Leoditasari
|
14.0101.0122
|
|
|
6.
|
Sri Lestari
|
14.0102.0001
|
|
|
7.
|
M. Yazid Akhsani
|
14.0102.0006
|
|
|
8.
|
Dian Amalya
|
14.0102.0010
|
|
|
9.
|
Asto Prastowo
|
14.0102.0015
|
|
|
10.
|
Nanang Amirul Mukminin
|
14.0102.0016
|
|
|
11.
|
Eva Yuliyanti
Masyruroh
|
14.0102.0018
|
|
|
12.
|
Evy Andriyani
|
14.0102.0028
|
|
|
13.
|
Tri Purwanti
|
14.0102.0039
|
|
|
14.
|
Eri Ariantoro
|
14.0102.0081
|
|
|
15.
|
Ahmad Munif
|
14.0102.0099
|
|
|
16.
|
Muhammad Syachrin
|
14.0102.0128
|
|
|
PEMBAHASAN TEORI
A. KEWIRAUSAHAAN
1.
PENGERTIAN
Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia ) Kewirausahaan terdiri dari kata Wira dan Usaha, dan kemudian
mendapatkan imbuhan ke- dan –an, yang mana wira berarti keberanian, usaha
berarti kegiatan bidang perdagangan ( bisnis ) untuk mencapai tujuan atau
keuntungan, jadi kewirausahaan dapat diartikan sebagai keberanian seseorang
dalam melaksanakan suatu kegiatan bisnis untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam
Bahasa Inggris, kewirausahaan sama dengan
entrepreneur yang artinya suatu sikap
mental yang berani menanggung resiko, berpikiran maju berani berdiri diatas
kaki sendiri.
2. TEORI KEWIRAUSAHAAN
1. Neo Klasik
Yaitu teori
lama yang hanya memaparkan perusahaan hanyalah istilah teknologis dimana manajemen (individu-individu) hanya
mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi
matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Teori ini tidak mnerangkan ada nya kemandirian seorang pengusaha, dan
teori ini menunjang lahirnya teori berikutnya.
2.
Kirzerian Entrepreneur
Yaitu teori
yang memaparkan kinerja
manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam
berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan
keuletan sang pengusaha itu sendiri.
Selanjutnya teori kewirausahaan dilihat dari sudut disiplin ilmu yaitu :
1. Teori ekonomi, bahwa masa depan yang tidak pasti memunculkan keberanian
untuk berwirausaha, dengan adanya peluang, keberanian mengambil resiko, dan
berinovasi
2. Teori Sosiologi, bahwa memandang suatu golongan tertentu yang mempunyai
budaya peluang berwirausaha dan mereka sukses ( contoh : orang cina ).
3. Teori psikologis, memandang dari individu itu sendiri yang mempunyai
sikap berani untuk berwirausaha, atau dari kecil sudah berprestasi dan ada
keinginan berusaha.
3. CIRI –CIRI KEWIRAUSAHAAN
Beberapa ciri enterphrenuership yang dikemukakan oleh J.A. Schumpeter ( 1970 ) dalam bukunya yang berjudul “ The
Enterprenuer as Innovator “ ada 18 ciri antara lain :
1.
Berambisi tinggi
2.
Percaya diri
3.
Kreatif Inovatif
4.
Pandai bergaul
5.
Pekerja keras
6. Selalu berorientasi laba ,
Pandangan lain tentang ciri
dan watak wiraswastawan yang
dikemukakan oleh DR. Suparman
Sumahamijaya ( 1979 ) dalam bukunya “ Membina Sikap Mental Wiraswasta “ ada
25 watak antara lain :
1.
Berwatak maju
2.
Ulet, tekon, tidak putus asa
3.
Menghormati tertib hukum
4.
Tidak gila pangkat dan gelar
5.
Selalu tepo sliro ( tahu diri )
6.
Beriman, perbuatan syarat akan kejujuran
4. ASPEK –ASPEK KEWIRAUSAHAAN
1.
kemampuan melihat peluang untuk mengadakan hal yang lebih
baik
2.
Percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap lingkungan
3.
Memiliki inisiatif sehingga akan menjadi kreatif dan
inovativ
4.
Berkerja keras atau mempunyai daya juang yang tinggi
5.
Perpandangn luas
6.
Berani mengambil resiko
5.
TUJUAN KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan
bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum meningkatkan
harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan
pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara Indonesia
khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu diperhatikan
dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang dihasilkan
dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas
6.
PROSES KEWIRAUSAHAAN
Secara
umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1.
Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2.
Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap
ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran,
dan melakukan evaluasi.
3.
Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha,
tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil.
7. FAKTOR –FAKTOR KEWIRAUSAHAAN
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur Entrepreneur sebagai jalan
hidupnya, yaitu:
1. Faktor individu
Merupakan pengaruh pengalaman hidup
dari kecil hingga dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga, contohnya:
Pengaruh masa kanak-kanaknya Misal:
saat masih anak-anak, ia sering diajak oleh orangtua, paman, saudara, dan
tetangga di tempat yang berhubungan dengan bisnis. Pengalaman ini akan terus
melekat dalam benaknya sehingga ia ingin bercita–cita untuk menjadi
pengusaha.
2.
Suasana kerja
Lingkungan pekerjaan yang nyaman
tidak akan menstimulus orang atau pikirannya untuk berkeinginan menjadi
pengusaha. Namun, bila lingkungan kerja tidak nyaman, maka hal itu akan
mempercepat seseorang memilih jalan kariernya untuk menjadi seorang pengusaha.
3. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka pengaruhnya semakin kecil terhadap keinginan untuk memilih
pengusaha sebagai jalan hidupnya.Rata–rata justru tingkat pendidikan yang
tidak terlalu tinggi yang mempunyai hasrat kuat untuk memilih kariernya menjadi
seorang pengusaha (karena itu jalan satu-satunya untuk kaya dan sukses.
4.
Kepribadian
Ada banyak tipe kepribadian. Dari
tipe-tipe itu, yang cenderung mempunyai hasrat yang tinggi untuk memilih
karier menjadi seorang pengusaha adalah Controller, tetapi itu bukan sesuatu yang mutlak, karena semua
bisa asalkan ada kemauan dan cara memulainya tentu berbeda.
5.
Prestasi Pendidikan
Rata–rata, orang yang mempunyai
prestasi akademis yang tidak tinggi justru punya keinginan yang lebih kuat
untuk menjadi seorang pengusaha. Hal itu didorong oleh sesuatu keadaan yang
memaksa ia berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir
untuk sukses, sedangkan untuk berkarier di dunia pekerja dirasakan sangat
berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih banyak para lulusan
yang berpotensi yang belum mendapatkan pekerjaan.
6.
Dorongan Keluarga
Keluarga sangat berperan penting
dalam menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan
berkarier sebagaiI Wirausahawan
karena orangtua berfungsi sebagai konsultan pribadi, Coach, dan mentornya.
7.
Lingkungan dan Pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses,
seseorang harus bergaul dengan orang yang sukses agar tertular! Memang hal itu
benar adanya, karena bila Anda bergaul dengan orang yang malas, maka Anda
lama–kelamaan juga menjadi malas, dan bila Anda bergaul dengan orang pandai,
Anda akan bertambah pandai. Oleh karena itu, bergaullah dengan para penguasaha,
maka dalam beberapa waktu Anda akan berkeinginan menjadi seorang pengusaha.
Bila ingin menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-bebek liar, karena jika demikian, maka Anda akan menjadi bebek …!
Bila ingin menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-bebek liar, karena jika demikian, maka Anda akan menjadi bebek …!
8.
Ingin Lebih Dihargai
Sesuai dengan teori Maslow, setelah
orang terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya, maka kebutuhan yang
ingin ia raih berikutnya ingin lebih dihargai lagi. Dan, itu terkadang tidak
Anda dapatkan di dunia pekerjaan atau lingkungan, baik keluarga, teman, atau
yang lain. Keinginan untuk lebih dihrgaiakan memacu orang untuk mengambil
karier menjadi pengusaha.
9.
Keterpaksaan dan Keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal PHK,
pensiun (retired), dan menganggur atau belum bekerja, akan dapat membuat
seseorang memilih jalan hidupnya menjadi Entrepreneur, karena memang sudah
tidak ada pilihan lagi untuknya.
8.
JENIS –JENIS WIRAUSAHA
Jenis- jenis Wirausaha dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu : founders, general
manager, dan franchisee.
1.
Founders (pendiri
perusahaan)
Yaitu
seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru
atau yang sudah diimprovisasi, tau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide
orang lain dalam memulai usahanya. Seorang Founders sering
dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei
pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan
2.
General manager
Yaitu
seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
3.
Franchisee
yaitu
seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan
organisasi pemberi franchise atau franchisor.
Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk antara lain :
a. produsen (franchisor), yaitu memberikan franchise
kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin.
b. penjualnya adalah franchisor, contohnya pada
supermarket.
c. franchisor sebagai pencipta atau produsen,
sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji.
Terdapat
dua pola wirausaha menurut Norman
R.Smith dalam Longenecker (2001), yaitu wirausaha artisan dan oportunistis.
1. Wirausaha Artisan adalah seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian
teknis sebagai modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis.
2. Wirausaha Oportunistis adalah seseorang yang memulai suatu bisnisnya dengan
keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.
Wirausaha
tidak selalu harus bermodal besar, terkadang modal besar belum tentu
mendapatkan keberhasilan yang
diharapakan. Beberapa usaha
sebenarnya dapat dijalankan dengan modal
kecil sebagai contoh :
1.
Wirausaha bidang penjualan pulsa
elektrik, usaha ini tidak memerlukan kios, dengan bermodalkan handphone dan
deposit dengan uang kisaran Rp 200.000,00 – Rp 1.000.000,00
2.
Wirausaha Loundry, yakni
bermodalkan mesin, strika dll, dengan mula menggunkan tangan sendiri untuk
mencuci dan lama-kelamaan meningkat.
3.
Wirausaha Kerajinan, kerajinan
tangan dari barang barang bekas yang diolah menjadi barang yang dapat digunkan
kembali. Poin utama yang dibutuhkan yaitu ketrampilan dan kreatifitas dalam
mengolah barang barang bekas menjadi barang yang berdaya guna dan bisa dijual.
4.
Wirausaha online, yaitu dengan
bermodalkan komputer / handphone dengan jaringan internet lengkap . Dengan cara
menggungggah photo barang apapun yang kan dijual, lalu dipasarkan kepada rekan
yang sudah memiliki usaha / perseorangan.
9.
PERAN WIRAUSAHA
Peran Wirausahawan dalam
perekonomian , seorang wirausaha berperan positif dalam perekononian baik
secara internal maupun eksternal
1.
Internal, wirausahawan berberan
dalam :
a. mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang
lain
b. meningkatkan kepercayaan diri
c.
meningkatkan daya beli
pelakunya.
2.
Eksternal, seorang wirausaha berperan dalam :
a. menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja
b. tingkat pengangguran menjadi berkurang
c. meningkatkan pendapatan masyarakat
d. Meningkatkan produktivitas nasional
10.
PRINSIP WIRAUSAHA
Adapun prinsip yang harus dipegang agar seorang sukses menjadi wirausahawan
:
1.
Reputasi
Yaitu menjaga reputasi (nama baik), hal ini
penting sebab tanpa nama baik tidak mungkin kita mendapatkan kepercayaan orang.
Tidak ada kepercayaan, tidak ada bisnis.
2.
Tumbuh dari bawah
Yaitu
Sukses senantiasa dimulai dengan langkah kecil bahkan dari nol. Tentu titik nol
bagi setiap orang tidaklah sama .( ex : orang pernah sekolah / bekerja denga
pengalamannya )
3.
Konsentrasi
Yaitu Jika kita telah memutuskan untuk masuk ke
bidang tertentu maka kita harus fokus dan berkonsentrasi, tidak mengerjakan hal
lain jika satu hal belum selesai dikerjakan
4.
Anti kerumunan
Yaitu tidak terjun kebidang
yang sudah dikerjakan banyak orang, kecuali memberikan nilai lebih, (
dengankata lain latah, pengikut , ciptakan yang berbeda )
Sebelum memulai Usaha ( bisnis ) seorang
pengusaha harus mengerti akan dua
hal yaitu identifikasi potensi bisnis dan penguasaan pasar.
1.
Indentifikasi potensi bisnis
Setiap
pengusaha haruslah mengenal potensi bisnisnya, mau dibawa kemana arah bisnis
tersebut dan tidak terpengaruh oleh pengusaha lain, selalu siap hadapi
persaingan dalam bisnis. Dalam Indentifikasi bisnis ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu analisa pasar, identifikasi pasar, potensi pasar, dan
potensi penjualan.
a. Analisa Pasar ( jenis bisnis )
Analisa pasar dilakukan oleh
konsumen dan perusahaan besar maupun kecil yang akan berbeda dalam tingkat
kerumitannya, akan tetaapi melalui proses yang sama. Yaitu terjadinya peluang
transaksi jual beli ( komunikasi ) yang dimulai dengan kontrak/pertemuan serta
hubungan diantara mereka.
b. Identifikasi Pasar
Identkasi
pasar oleh konsumen dan pengusaha, yaitu dimana konsumen berupaya mencari
produsen yang menawarkan/menjual barang atau produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka ( hubungannya dengan produk dan pelayanan )
Adapun
tujuan Identifikasi pasar yaitu :
1) Menentukan pasar apa yang sedang atau akan dilayaninya
2) Menentukan dimana lokasi yang membutuhkan produk yang dipasarkan
3) Seberapa luas jumlah potensi dan estimasi pasar yang akan dilayani
4) Menentukan sifat-sifat dan karakteristik dari pasar
c. Potensi Pasar
Menurut Ilmu Ekonomi pasar
diidentifikasi sebagai permintaan, yaitu jumlah produk yang diserap oleh
konsumen dari produk yang ditawarkan pada tinggat harga tertentu. Ada tiga
faktor yang mempengaruhi :
1) Struktur penduduk ( population patern ), kelompok orang yang dipisahkan
menurut jenis (umur, usia, pekrjaan ) dan geografisnya( daerah ).
2) Kemampuan membeli ( purchasing power ), mencerminkan besarnya
penghasilan yang dimiliki oleh konsumen.
3) Pola konsumsi ( consumtion patern ), merupakan perilaku konsumen
terhadap pengeluaran yang dilakukan ( life style ).
d. Potensi Penjualan
Yaitu
kemampuan masing-masing perusahaan yang berbeda-beda dalam melayani pasar
tersebut, yang tercermin dalam bentuk market share ( presentase ).
2.
Penguasaan Pasar
Karena pasar ( potensi pasar )
memiliki sifat yang berbeda-beda dan perbedaan sifat tersebut akan membawa
konsekuensi bahwa pelayanan pengusaha kepada konsumen juga harus berbeda.
Adapun tiga hal yang mendukung penguasaan pasar yaitu :
a.
Segmentasi pasar
Yaitu usaha untuk
mengelompokkan pasar dari pasar bersifat heterogen ke dalam bagian pasar yang
bersifat homogen. Adapun dimensi yang dapat dipakai sbb :
1) Geografis ( daerah , kota, desa )
2) Demografis ( Umur, kelamin, penghasilan, pendidikan dll )
3) Gaya hidup ( modern, tradisional,
life style )
4) Status sosial ( pemimpin masyarakat, menengah, rendah )
5) Manfaat yang didambakan ( benefit sought ) ex : produk obat, shampo dll
6) Pola konsumsi ( Pecandu/penggemar, pemborong ( heavy user ).
Kaitan dengan politik
pemasaran yaitu no 1, 2 = distribusi dan promosi ; no 3, 4, 5 = produk, harga,
promosi dan distribusi.
b.
Strategi pemasaran
Setelah diketahui pasar yang
dihadapi terbagi menjadi beberapa bagian/ segmen pengusaha dapat memilih dapat
memilih strategi pemasaran sbb :
1) Strategi satu sasaran ( single target ), yaitu pengusaha memilih salah satu
segmen yang paling potensial dan kemudian dijadikan sasaran atau target untuk
dilayaninya dengan marketing mix nya ( concentrated marketing ).
2) Strategi pemasaran ganda ( multy targets ), yaitu pengusaha memiliki
dua atau lebih segmen yang dilayani ( @ berbeda startegi , diferentiated
marketing .
3) Strategi
Kombinasi sasaran ( combine targets ), yaitu pengusaha mengkombinasikan atau
menyatukan beberapa segmen menjadi satu segmen yang luas sebagai sasarannya dan
kemudian mengatur strategi untuk segmen pasar yang luar tersebut.
c.
Sasaran Pasar
Sudah diuraikan di atas
mengenai segmen dan juga strategi pasar, disini sasaran pasar menitik beratkan
kepada salah satu atau beberapa kebutuhan bukan semua kebutuhan konsumen.
Sasaran yang baik merupakan kesempatan pasar yang baik, sedangkan sasaran yang
diluar jangkauan sarana produksi bukan merupakan kesempatan yang baik.
11.
USAHA
KECIL DAN MENENGAH
1.
Pengertian Usaha Kecil
Pengertian umum dari Usaha Kecil adalah
suatu bentuk usaha yang tidak tergantung kepada pemilik dan manajemennya, ia
tidak menjadi bagian dari bisnis lainnya sehingga tidak mendominasi pasar di
mana ia berada.
2.
Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi
Menurut Stoner (1995) ada empat
keunggulan yang dimiliki kewirausahaan :
-
Sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi
-
Meningkatkan produktivitas
-
Menciptakan teknologi,
produk dan jasa baru
-
Menciptakan perubahan
dan kompetisi pada pasar
Menurut Burch (1986) dampak sosioekonomis dari adanya wirausaha yaitu:
-
Menciptakan lapangan kerja
-
Meningkatkan kualitas hidup
-
Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional
-
Meningkatkan
kesejahteraan pemerintahan melalui program pemerintahan, seperti : pajak
3.
Kontribusi Usaha
Kecil-Menengah
Usaha Kecil di AS telah menyerap 58% tenaga kerja. Usaha Kecil yang
jumlahnya mencapai 18,6 juta unit telah menyumbang 40% GDP AS.
Usaha Kecil di Indonesia telah menyerap
99,4% tenaga kerja. Pada tahun 2000 jumlahnya telah mencapai 39 juta unit telah
menyumbang 56,7% GDP Indonesia. Beberapa alasan mengapa Usaha Kecil mempunyai
pengaruh signifikan terhadap perekonomian di beberapa negara yaitu :
-
Pencipta lapangan pekerjaan
-
Inovatif Sangat penting bagi perusahaan besar.
4.
Sektor-sektor Usaha
Kecil
Ada lima jenis Usaha Kecil yang bisa
kita masuki yaitu :
-
Bisnis Jasa
-
Bisnis Eceran
-
Bisnis Distribusi
-
Agribisnis/Pertanian
-
Bisnis Manufaktur
5.
Keberhasilan dan Kegagalan Usaha Kecil
Hal-hal
yang mempengaruhi Kegagalan
Usaha Kecil yaitu :
-
Banyak perusahaan kecil yang dikelola oleh manajer yang kurang mampu dan kurang berpengalaman
-
Kurangnya dukungan dari pihak yang berhubungan
-
Masih lemahnya sistemkontrol/pengawasan
-
Kurangnya modal untuk menjalankan usahanya
Hal-hal
yang mempengaruhiKeberhasilan Usaha Kecil yaitu :
-
Ulet dan pekerja keras,
-
Mempunyai tujuan dan dedikasi yang tinggi,
-
Mempunyai komitmen untuk mencapai tujuan
-
Dukungan faktor
eksternal, berupa peningkatan permintaan akan barang dan jasa
6.
Strategi Percepatan Pengembangan UKM
Melalui Wadah Inkubator Bisnis dan Teknologi
Menurut Musa Hubeis(Guru Besar
IPB), salah satu cara untuk mengatasi problematika yang
dihadapi UKM adalah melalui bentuk kerja sama dalam suatu inkubator bisnis maupun teknologi (IBT).
IBT
merupakan lingkungan khusus yang diciptakan untuk tumbuhnya Usaha Kecil
pada tahap pemula.
7.
Jenis-jenisInkubatorBisnis
a. Berdasarkan modelnya yaitu :
-
Model Amerika
(InkubatorBisnis)
-
Model Eropa (Pusat
Inovasi Bisnis)
-
Kombinasi keduanya.
b. Berdasarkan pelayanannya yaitu :
-
Inwall tenant
-
Outwall tenant
Keberhasilan dari Sistim Inkubasi Bisnis melalui wadah IBT ditentukan oleh tiga siklus kegiatan yaitu :
-
Perencanaan
-
Penetapantujuan
-
Seleksi tenant dan sponsor
-
Keterkaitan dengan
pusat riset/pendidikan dan masyarakat bisnis
-
Fasilitas fisik
-
Dukungan kebijakan dan legalitas
Keberhasilan
dari Sistim Inkubasi Bisnis melalui wadah IBT ditentukan oleh tiga siklus
kegiatan yaitu :
Operasionalisasi
-
Tim Manajemen
-
Seleksi kelompok wirausaha sesuai potensinya
-
Peningkatan nilai tambah perusahaan/industri
-
Mobilisasi dana untuk inkubator dan tenant
Kinerja Pemantauan
-
Dampak kinerja inkubator
-
Perencanaan stratejik
Masalah
yang umum muncul
di IBT disebabkan oleh faktor seperti :
-
Organisasi yang kurang independen
-
Kurangnya pengetahuan bisnis
-
Tidak jelasnya job description
-
Ketidakjelasan badan hukum
-
Kurang biaya, tenaga dan keahlian untuk mempromosikan institusi
-
Belum adanya pendukung dana (sponsor)
operasional tetap
-
Kurangnya kepedulian
pengusaha besar dan keseriusan pengusaha kecil yang akan dibina
-
Spesifikasi kualifikasi
dari teknologi yang akan dikembangkan
-
Kurangnya perhatian Pemda setempat
c. Berdasarkan
tujuan, sifat dan tempatnya yaitu :
-
Inkubator teknologi
-
Inkubator bisnis
-
Inkubator within-wall
-
Inkubator without-wall
-
Inkubator non profit
-
Inkubator profit
-
Inkubator hibrid (semi profit)
Peran
yang diharapkan Usaha Kecil terhadapInkubator
-
Menambah wawasan
-
Kemungkinan mendapatkan bantuan modal
-
Pembinaan manajemen dan teknologi
-
Meningkatkan pemasaran
-
Menciptakan hubungan bisnis dengan sesama tenant
-
Relasi dengan pengusaha besar
-
Meningkatkan kepercayaan diri
-
Menumbuhkan wirausaha baru
-
Menumbuhkan industri dengan basis potensi
yang ada di masing-masing daerah
- Pemerkuatan usahA
B.
KEWIRAUSAHAAN
DALAM ISLAM
1.
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan islam
merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu
masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia
dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan
untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta
diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru yang dilakukan berdasarkan Ridho-Nya, karena
semuanya akan dikembalikan kepada-Nya. Karena lahir-mati, takdir dan rezeki
adalah merupakan kekuasaan absolut di luar instrumen rasionalitas manusia.
2.
KONSEP KEWIRAUSAHAAN ROSULULAAH SAW
Konsep
kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh sebelum beliau
menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang
dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya
kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan.
3.
SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN DALAM AL-QURAN
Semangat
kewirausahaan terdapat dalam Al-Qur’an yang akan di uraikan sebagai berikut,
1.
QS.Hud:61, yang artinya :
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh
berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya).”
2.
QS.Al-Mulk:15, yang artinya :
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.“
3.
QS. Al-Jummuah 10 yang artinya :
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.”
4.
QS. Al-Baqarah: 275 yang artinya :
“…Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba“.
4.
UNSUR MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
YANG DIAJARKAN RASULULLAH SAW
1.
Pathfinding (mencari)
2.
Directing
(mengarahkan)
3.
Controlling (mengawasi)
4.
Protecting
(melindungi)
5.
Reflecting
(perenungan)
5.
SIFAT-SIFAT RASULULLAH
DALAM BERWIRAUSAHA
1.
Fathonah
Fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW
dituliskan oleh Roziah Sidik, seorang penulis asal Malaysia menyebutkan bahwa
Rosulullah adalah seorang jenius dengan bukti kepakaran sebagai ahli politik,
ahli strategi peran, ahli diplomasi, ahli hubungan antar kaum, ahli strategi,
negarawan, pengambil keputusan, ahli perlembagaan, ahli pembangunan SDM, ahli
pembangunan masyarakat, ahli tata keluarga, ahli dakwah.
2.
Amanah
amanah (komitmen) tercermin dalam sikap Rosulullah
yang senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian bisnis dengan
sistem kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan komitmen apabila
tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. Rosulullah SAW bersabda
: “Allah Azza wa jalla berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari kedua belah
pihak yang berserikat selama salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati
temannya. Jika salah satu dari keduanya telah mengkhianati temannya, Aku
terlepas dari keduanya.” (HR Abu Dawud).
3.
Shiddiq
Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari
beberapa sikap Rosulullah. Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada
perusahaan atau pemegang saham. Terbukti, setelah membantu bisnis pamannya,
Rosulullah mampu mengelola bisnis Khadijah ra dengan baik. Kedua, Rosulullah
bersikap baik dan jujur kepada pegawai. Rosulullah pernah menasehati untuk
membayar upah seorang pegawai sebelum keringatnya kering. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan tidak boleh menunda-nunda hak seorang pegawai
apabila perusahaan sedang tidak mengalami kesulitan untuk membayar gaji
tersebut.
4.
Tabligh
Tabligh
(Komunikatif). Sifat Rosulullah untuk senantiasa bersikap tabligh sejalan
dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 9 yaitu : “ ………oleh karena
itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah SWT dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”.
5.
Istiqomah
Istiqomah (keteguhan hati yang konsisten). Rosulullah
senantiasa istiqomah dalam menjalankan nilai-nilai bisnis Islam untuk dapat
menjaga kepercayaan bisnis dari orang lain.
6.
KEGIATAN
WIRAUSAHA DALAM ISLAM
Dalam
Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian (biyadihi), dan
tidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Qur’an maupun Hadis yang
dapat menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini,
seperti; “Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran
keringatnya sendiri, ‘amalurrajuli biyadihi(HR.Abu Dawud)” ;
“Tangan di atas lebih baik dari
tangan di bawah”; “al yad al ‘ulya
khairun min al yad al sufla”(HR.Bukhari dan Muslim)(dengan bahasa yang
sangat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk kerja keras supaya memiliki
kekayaan, sehingga dapat memberikan sesuatu pada orang lain), atuzzakah. (Q.S. Nisa : 77)
“Manusia
harus membayar zakat (Allah mewajibkan manusia untuk bekerja keras agar kaya
dan dapat menjalankan kewajiban membayar zakat)”.
Dalam
sebuah ayat Allah mengatakan, “Bekerjalah
kamu, maka Allah dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu”(Q.S. at-Taubah : 105). Oleh
karena itu, apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia (rizki) Allah. (Q.S. al-Jumu’ah : 10)
Bahkan
sabda Nabi, “Sesungguhnya bekerja mencari
rizki yang halal itu merupakan kewajiban setelah ibadah fardlu” (HR.Tabrani dan Baihaqi).
Nash ini jelas
memberikan isyarat agar manusia bekerja keras dan hidup mandiri.
Bekerja
keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerja keras, menurut
Wafiduddin, adalah suatu langkah nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan (rezeki),
tetapi harus melalui proses yang penuh dengan tantangan (reziko). Dengan
kata lain, orang yang berani melewati resiko akan memperoleh peluang rizki yang
besar. Kata rizki memiliki makna bersayap, rezeki sekaligus reziko (baca;
resiko).
Dalam
sejarahnya Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah para
pedagang dan entrepre mancanegara yang pawai. Beliau adalah praktisi
ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah
asing jika dikatakan bahwa mental entrepreneurship inheren dengan jiwa
umat Islam itu sendiri. Bukanlah Islam adalah agama kaum pedagang, disebarkan
ke seluruh dunia setidaknya sampai abad ke -13 M, oleh para pedagang muslim.
Dari
aktivitas perdagangan yang dilakukan, Nabi dan sebagian besar sahabat telah
meubah pandangan dunia bahwa kemuliaan seseorang bukan terletak pada
kebangsawanan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi, atau uang yang
banyak, melainkan pada pekerjaan.
Oleh
karena itu, Nabi juga bersabda “Innallaha yuhibbul muhtarif”
(sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang bekerja untuk mendapatkan
penghasilan). Umar Ibnu Khattab mengatakan sebaliknya bahwa, “Aku benci salah
seorang di antara kalian yang tidak mau bekerja yang menyangkut urusan dunia.
Keberadaan
Islam di Indonesia juga disebarkan oleh para pedagang. Di samping
menyebarkan ilmu agama, para pedagang ini juga mewariskan keahlian
berdagang khususnya kepada masyarakat pesisir. Di wilayah Pantura, misalnya,
sebagian besar masyarakatnya memiliki basis keagamaan yang kuat, kegiatan
mengaji dan berbisnis sudah menjadi satu istilah yang sangat akrab dan menyatu
sehingga muncul istilah yang sangat terkenal jigang (ngaji dan dagang).
Sejarah
juga mencatat sejumlah tokoh Islam terkenal yang juga sebagai pengusaha tangguh,
Abdul Ghani Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih, Jhohan Soelaiman, Haji
Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman Tamin.
Apa yang
tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyata bahwa etos bisnis yang
dimiliki oleh umat Islam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain Islam dan
berdagang ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Benarlah apa yang
disabdakan oleh Nabi, “Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90
persen pintu rizki” (HR. Ahmad).
7.
KARAKTERISTIK
WIRAUSAHA DALAM ISLAM
1.
Sifat
Takwa, Tawakkal, Zikir, dan Syukur
Dengan adanya sifat takwa maka
kita akan diberi jalan keluar penyelesaian dari suatu masalah dan mendapat
rizki yang tidak disangka. Dengan sikap tawakkal, akan diberikan kemudahan
dalam menjalankan usaha walaupun usaha yang dijalankan memiliki banyak saingan.
Dengan bertakwa dan bertawakkal dengan cara berzikir untuk mengingat Allah dan
bersyukur sebagai ungkapan terima kasih atas segala kemudahan yang kita terima
maka dengan begitu para wirausaha akan merasakan tenang dan melaksanakan segala
usaha dengan kepala dingin dan tidak stress.
2.
Jujur
Dalam suatu hadist
diriwayatkan bahwa :”Kejujuran akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran
akan menimbulkan keragu-raguan.”(HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan
yang berhubungan dengan orang lain maka akan membuat tenang lahir dan batin.
3.
Niat Suci
dan Ibadah
Bagi seorang muslim kegiatan bisnis senantiasa diniatkan untuk beribadah
kepada Allah sehingga hasil yang didapat nanti juga akan digunakan untuk
kepentingan dijalan Allah.
4.
Azzam dan
bangun Lebih Pagi
Rasul saw mengajarkan agar kita berusaha mencari rezeki mulai pagi hari
setelah shalat subuh. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa :” Hai anakku,
bangunlah!sambutlah rizki dari Rabb-mu dan janganlah kamu tergolong orang yang
lalai, karena sesungguhnya Allah membagikan rizki manusia antara terbitnya
fajar sampai menjelang terbitnya matahari.”(HR. Baihaqi)
5.
Toleransi
Sikap toleransi diperlukan dalam bisnis sehingga kita dapat menjadi
pribadi bisnis yang mudah bergaul, supel, fleksibel, toleransi terhadap
langganan dan tidak kaku.
6.
Berzakat
dan Berinfak
“ Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak
akan akan menambahkan orang yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan
tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan
meninggikan derajatnya.”(HR. Muslim). Dalam hadist tersebut telah diungkapkan bahwa dengan berzakat dan
berinfak maka kita tidak akan miskin, melainkan Allah akan melipat gandakan
rizki kita. Dengan berzakat, hal itu juga akan membersihkan harta kita sehingga
harta yang kita peroleh memang benar-benar harta yang halal.
7.
Silaturahmi
Dalam usaha, adanya seorang partner sangat dibutuhkan demi lancarnya
usaha yang kita lakukan. Silaturrahmi ini dapat mempererat ikatan kekeluargaan
dan memberikan peluang-peluang bisnis baru. Pentingnya silaturahmi ini juga
dapat dilihat dari hadist berikut :”Siapa yang ingin murah rizkinya dan
panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi.”(HR.
Bukhari)
8.
MOTIF BERWIRAUSAHA DALAM ISLAM
1.
Berdangang
buntuk mencari untung?
Pekerjaan berdagang adalah sebagian dari pekerjaan bisnis yang sebagian
besar bertujuan untuk mencari laba sehingga seringkali untuk mencapainya
dilakukan hal-hal yang tidak baik. Padahal ini sangat dilarang dalam agama
Islam. Seperti diungkapkan dalam hadis : “ Allah mengasihi orang yang bermurah
hati waktu menjual, waktu membeli, dan waktu menagih piutang.”
Pekerjaan berdagang masih dianggap sebagai suatu pekerjaan yang rendahan karena biasanya berdagang dilakukan dengan penuh trik, penipuan, ketidakjujuran, dll.
Pekerjaan berdagang masih dianggap sebagai suatu pekerjaan yang rendahan karena biasanya berdagang dilakukan dengan penuh trik, penipuan, ketidakjujuran, dll.
2.
Berdangang
adalah hobi
Konsep berdagang adalah hobi banyak dianut oleh para pedagang dari Cina.
Mereka menekuni kegiatan berdagang ini dengan sebaik-baiknya dengan melakukan
berbagai macam terobosan.Yaitu dengan open display (melakukan pajangan di
halaman terbuka untuk menarik minat orang), window display (melakukan pajangan
di depan toko), interior display (pajangan yang disusun didalam toko), dan
close display (pajangan khusus barang-barang berharga agar tidak dicuri oleh
orang yang jahat).
3.
Berdangang
adalah ibadah
Bagi umat Islam berdagang lebih kepada bentuk Ibadah kepada Allah swt. Karena
apapun yang kita lakukan harus memiliki niat untuk beribadah agar mendapat
berkah. Berdagang dengan niat ini akan mempermudah jalan kita mendapatkan
rezeki. Para pedagang dapat mengambil barang dari tempat grosir dan menjual
ditempatnya. Dengan demikian masyarakat yang ada disekitarnya tidak perlu jauh
untuk membeli barang yang sama. Sehingga nantinya akan terbentuk patronage
buying motive yaitu suatu motif berbelanja ketoko tertentu saja.
4.
Perintah
kerja keras
Kemauan yang keras dapat
menggerakkan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Orang akan berhasil
apabila mau bekerja keras, tahan menderita, dan mampu berjuang untuk
memperbaiki nasibnya. Menurut Murphy dan Peck, untuk mencapai sukses dalam
karir seseorang, maka harus dimulai dengan kerja keras. Kemudian diikuti dengan
mencapai tujuan dengan orang lain, penampilan yang baik, keyakinan diri,
membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi, dan pintar berkomunikasi. Allah
memerintahkan kita untuk tawakkal dan bekerja keras untuk dapat mengubah nasib.
Jadi intinya adalah inisiatif, motivasi, kreatif yang akan menumbuhkan
kreativitas untuk perbaikan hidup. Selain itu kita juga dianjurkan untuk tetap
berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah swt sesibuk apapun kita berusaha
karena Dialah yang menentukan akhir dari setiap usaha.
5.
Perdanganagn/berwirausaha
merupakan pekerjaan muliah
Pekerjaan berdagang ini mendapat tempat terhormat dalam ajaran Islam,
seperti disabdakan Rasul “ Mata pencarian
apakah yang paling baik, Ya Rasulullah?”Jawab beliau: Ialah seseorang yang
bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.” (HR.
Al-Bazzar).
9. PERILAKU
TERPUJI KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
1.
Tidak
mengambil laba lebih banyak.
Membayar harga yang sedikit lebih mahal kepada pedagang yang miskin.
Memurahkan harga dan memberi potongan kepada pembeli yang miskin sehingga akan
melipatgandakan pahala. Bila membayar hutang, maka bayarlah lebih cepat dari
waktu yang telah ditetapkan. Membatalkan jual beli bila pihak pembeli
menginginkannya. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan,
maka jangan ditagih apabila orang tersebut tidak mampu membayarnya dan
membebaskan ia dari hutang apabila meninggal dunia.
2.
Menejemen
utang piutang
Dosa hutang tidak akan hilang
apabila tidak dibayarkan. Bahkan orang yang mati syahidpun dosa utangnya tidak
berampun. Jadi jika seseorang meninggal, maka ahli warisnya wajib melunasi
hutang tersebut. Tapi jika orang tersebut telah berusaha membayarnya, tetapi
memang betul-betul tidak mampu, dan ia kemudian meninggal dunia, maka Rasul saw
menjadi penjaminnya. Seperti dalam hadis berikut :
“ Barang siapa dari umatku yang punya hutang, kemudian ia berusaha keras
untuk membayarnya, lalu ia meninggal dunia sebelum lunas hutangnya, maka aku
sebagai walinya.” (HR. Ahmad).
3.
Demonstration
Effect Menyebabkan Faktor Modal Menjadi Beku
Demonstration Effect atau
pamer kekayaan akan dapat mengundang kecemburuan social, orang lain menjadi iri,
mengundang pencuri/perampok, membuat modal masyarakat menjadi beku dan membuat
masyarakat tidak produktif. Nabi saw menganjurkan agar kita menggunakan uang
untuk kepentingan yang di ridhoi Allah, terutama untuk tujuan pengembangan
produktivitas yang digunakan untuk kepentingan umat. Dalam sebuah hadist
disebutkan :“ Barang siapa mengurus anak yatim yang mempunyai harta, maka
hendaklah ia memperdagangkan harta ini untuknya, jangan biarkan harta itu habis
termakan sedekah (zakat).” (HR. At-Tarmidzi dan Ad-Daruquthni).
Dalam hadist tersebut dapat
disimpulkan bahwa apabila kita memiliki modal, maka janganlah disimpan begitu
saja, tetapi harus digunakan untuk sesuatu yang menghasilkan.
4.
Membina
Tenaga Kerja Bawahan
Hubungan antara pengusaha dan
pekerja harus dilandasi oleh rasa kasih sayang, saling membutuhkan, dan tolong
menolong. Hal ini dapat dilihat dari hubungan dalam bidang pekerjaan. Pengusaha
menyadiakan lapangan kerja dan pekerja menerima rezeki berupa upah dari
pengusaha. Pekerja menyediakan tenaga dan kemampuannya untuk membantu pengusaha
untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan. Majikan mempunyai hak untuk
memerintah bawahan dan mendapat keuntungan. Majikan juga mnemiliki
kewajiban yaitu membayar upah karyawan sesegera mungkin dan melindungi
karyawannya. Seperi dalam hadist berikut :“ Berikanlah kepada karyawanmu
upahnya sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah)Sebagai majikan kita
juga harus menyayangi dan memperlakukan bawahan dengan baik karena itu
bertentangan dengan ajaran islam.
QUESTIONER UNTUK BISNIS KECIL
( Usaha
Kerajinan ban “ SETIA” Bapak
Arifin )
I. KEWIRAUSAHAAN
1.
Faktor apa yang mempengaruhi atau menyebabkan anda mendirikan usaha
kerajinan tersebut ?
2.
Bagaimana potensi bisnis atau potensi pasar untuk usaha yang anda jalankan selama ini ?
3.
Bagaimana penguasaan pasar
untuk usaha yang anda jalankan selama ini ?
4.
Pola wirausaha seperti apa yang sudah anda tekuni ?
5.
Tujuan aapa yang anda harapkan dari usaha yang anda dirikan selain
memperoleh profit ( keuntungan ) ?
II. KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
1.
Apakah
usaha anda sudah memenuhi unsur manajemen kewirauasahaan yang telah diajarkan
Rasulullah SAW ? Jelaskan !
2.
Bagaimana
penerapan kegiatan wirausaha dalam islam di usaha yang anda dirikan ?
3.
Sudahkah
usaha yang anda dirikan sesuai dengan karakteristik wirausaha diap alam islam ?
Jelaskan !
4.
Bagaimana
motif berwirausaha dalam usaha , anda dirikan ? Sudahkah sesuai dengan yang
agama Islam ajarkan ? Jelaskan !
RESUME
I.
KEWIRAUSAHAAN
Faktor yang mempengaruhi untuk mendirikan
usaha kerajinan yaitu faktor dari pengalaman ketika bekerja di tempat saudara
yang kebetulan mempunyai kerajian usaha tersebut. Dorongan keluarga dan juga
lingkungan menjadi faktor pendorong untuk berwirausaha. Potensi bisnis atau
potensi pasar untuk usaha yang
dijalankan selama ini sangat prospektif, dengan banyaknya permintaan dan
sedikit pesaing maka kelangsungan bisnis ini sangat baik. Pola wirausaha yang
di tekuni selama ini adalah wirausaha artisan, karena Pak Arifin hanya
bermodalkan keahlian teknis dan pengetauan bisnis. Tujuan yang diharapkan dari
usaha yang dirikan selain memperoleh profit yaitu Membuka peluang usaha yang
lebih baik agar meningkatkan produktifitas dengan cara merekrut karyawan.
II.
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW bahwa sebuah usaha
harus memenuhi beberapa unsur yaitu
mencari, mengarahkan, mengawasi, melindungi, dan perenungan maka Pak
arifin melakukan pencarian bahan baku,
mengarahkan pada karyawan dengan baik, mengawasi kinerja karyawan dan mlindungi
karyawan dengan berbagai alat perlindungan yang cukup.
Sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk bekerja keras
supaya memiliki kekayaan sehingga dapat memberikan sesuatu pada orang lain,
seperti pada surat An Nisa ayat 77. Dari sebagian penghasilan dari usaha yang
dijalankan Bp. Arifin juga dikeluarkan zakat mal setiap tahun. Dengan sifat
tawakal, zikir dan syukur maka akan diberikan jalan keluar penyelesaian dari
masalah yang dihadapi, dan akan bersyukur ketika bisnis ini mengalami kemajuan.
Disertai sifat jujur akan dipercaya oleh orang lain dan pekerjaan akan berkah.
Niat suci dan ibadah juga ada, saat bekerja senantiasa diniatkan untuk
beribadah kepada Allah. Usaha ini dimulai pada jam 5 karena Rasulullah juga
mengajarkan untuk berusaha mencari rezeki mulai pagi hari. Toleransi juga
diterapkan pada usaha ini, sehingga semakin banyak konsumen dan pemasok yang
datang. Bpk. Arifin selalu menjaga silaturahmi dengan konsumen maupun supplier.
Usaha ini didirikan untuk mencari keuntungan, karena dengan penghasilan
tersebut usaha ini dapat berkembang. Selain itu usaha ini dilakukan karena hobi
dari kecil yang dijalankan dengan niat Ibadah dan dilakukan dengan
sunguguh-sungguh dan kerja akan mendorong kemajuan usaha.
LAMPIRAN 1
I.
JAWABAN QUESTIONER DARI PERUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
1.
Faktor apa yang mempengaruhi atau menyebabkan anda mendirikan usaha
kerajinan tersebut?
Jawab : faktornya yaitu faktor
dari dalam diri belajar dari pengalaman ketika bekerja di tempat saudara yang
kebetulan mempunyai kerajian usaha tersebut. Di samping itu degan latar
belakang pendidikan yang hanya tamat Sekolah Dasar maka sangat tidak memungkinkan
untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan sangat sulit. Maka dari itu muncul
keinginan untuk berwirausaha. Dorongan keluarg juga menjadi faktor pendorong
untuk berwirausaha. Yaitu setelah menikah sang istri menganjurkan utnuk
berwirausaha daripada mencari pekerjaan. Di dukung dengan lingkungan yang juga
merupakan sentral pengrajin ban maka dorongan untuk berwirausaha semakin kuat.
2.
Bagaimana potensi bisnis atau potensi pasar untuk usaha yang anda jalankan selama ini ?
Jawab: potensi bisnis ini sangat prospektif. dengan bayaknya
permintaan dan sedikit pesaing maka kelangsungn akan bisnis ini sangat baik.
3.
Bagaimana penguasaan pasar
untuk usaha yang anda jalankan selama ini ?
Jawab: pengelompokkan pasar dalam usaha ini menggunakan dimensi geografis,
gaya hidup dan manfaat yang didambakan. Dimensi geografis mencakup masyarakat
kota dan pedesaan. Misal, mereka membutuhkan dan membeli tempat dampah dari ban
karena memang dibutuhkan dan lebih awet daripafs tempat sampah plastik.
Harganya juga terjsngkau bagi masyarakat kota dan desa. Gaya hidup juga
mempengaruhi, misal ada pembelu yang menganggap kursi dari ban itu menarik.
Produk kerajinan juga mempunyai manfaat yang didambakan. Selain mengurangi
sampah berupa ban - ban bekas, hasil produk juga dapat dipakai. Wirausahawan
menggunakan strategi kombinasi sasaran. Dengan menyatukan berbagai segmen
padar, sasaran usahanya semakin luas.
4.
Pola wirausaha seperti apa yang sudah anda tekuni ?
Jawab: Pola wirausaha yang di tekuni selama ini adalah. Wirausaha
artisan yaitu karena Pak Arifin hanya bermodalkan dengan keahlian teknis dan
mni pengetauan bisnis.
5.
Tujuan apa yang anda harapkan dari usaha yang anda dirikan selain
memperoleh profit ( keuntungan ) ?
Jawab: Membuka peluang usaha yang lebih baik agar meningkatkan produktifitas
dengan cara merekrut karyawan. Dengan begitu usaha yang dijalankan akan bisa
bertahan dengan baik. Dan bisa mengurangi jumlah pengangguran, dan meningkatkan
harkat dan martabat pemilik usaha yang hanya tamatan Sekolah Dasar.
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
1. Apakah
usaha anda sudah memenuhi unsur manajemen kewirauasahaan yang telah diajarkan
Rasulullah SAW ? Jelaskan !
Ya,
karena usaha tersebut melakukan
pencarian bahan baku, mengarahkan pada karyawan dengan baik, mengawasi kinerja
karyawan dan mlindungi karyawan dengan sarung tangan.
2.
Bagaimana
penerapan kegiatan wirausaha dalam islam di usaha yang anda dirikan ?
Sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk bekerja keras
supaya memiliki kekayaan sehingga dapat memberikan sesuatu pada orang lain,
seperti pada surat An Nisa ayat 77. Dari sebagian penghasilan juga dikeluarkan
zakat mal setiap tahun.
3.
Sudahkah
usaha yang anda dirikan sesuai dengan karakteristik wirausaha diap alam islam ?
Jelaskan !
Sudah, dengan sifat tawakal, zikir dan syukur maka akan diberikan jalan
keluar penyelesaian dari masalah yang dihadapi, dan akan bersyukur ketika
bisnis ini mengalami kemajuan. Dengan sifat jujur akan dipercaya oleh orang
lain dan pekerjaan akan berkah. Niat suci dan ibadah juga ada, saat bekerja
senantiasa diniatkan untuk beribadah kepada Allah. Usaha ini dimulai pada jam 5
karena Rasulullah juga mengajarkan untuk berusaha mencari rezeki mulai pagi
hari. Toleransi juga diterapkan pada usaha ini, sehingga semakin banyak
konsumen dan pemasok yang datang. Bpk. Arifin selalu menjaga silaturahmi dengan
konsumen maupun supplier.
4.
Bagaimana
motif berwirausaha dalam usaha , anda dirikan ? Sudahkah sesuai dengan yang
agama Islam ajarkan ? Jelaskan !
Usaha ini didirikan untuk mencari keuntungan, karena dengan penghasilan
tersebut usaha ini dapat uberkembang. Selain itu usaha ini dilakukan karena
hobi dari kecil. Ibadah dan kerja keras juga menjadi motif usaha ini. Dengan
bekerja keras akan mendorong kemajuan usaha.
II APLIKASI TEORI DALAM
PERUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
1. Faktor pengalaman, dorongan keluarga, serta lingkungan menjadi faktor
pendorong dalam mendirikan usaha.
2. Dengan banyaknya permintaan dan
sedikit pesaing maka kelangsungan bisnis ini sangan prospektif.
3. Dengan bermodalkan keahlian
teknis dan pengetauan bisnis, pola wirausaha yang di tekuni adalah wirausaha
artisan.
4. Tujuan dari usaha selain
memperoleh profit yaitu membuka peluang usaha yang lebih baik dengan cara
merekrut karyawan.
KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM
1.
Dalam
berwirausaha harus memenuhi beberapa unsur yaitu mencari, mengarahkan,
mengawasi, melindungi dan perenungan.
2.
Islam
mendorong umatnya untuk bekerja keras agar dapat berbagi.
3.
Sifat
Tawakal, dzikir, dan syukur harus dimiliki seorand wirausahawan.
4.
Kewirausahaan
dilakukan dengan dasar hobi yang sertai niat ibadah dan kerja keras.
REFERENSI
1. Gitosudarmo, Indriyo. 1996. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE
Comments
Post a Comment