Resume "PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI"




Nama : Eri Ariantoro
NPM   : 14.0102.0081
 
PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
Antara tahun 1997 dan 2006, harga-harga naik dengan tingkat rata-rata sekitar 2% pertahun, dan 3,4% di wilayah Asia secara keseluruhan.
Inflasi adalah fenomena dalam perekonomian yang berkaitan dengan, pertama dan terpenting, nilai alat tukar dalam perekonomian.
Teori Klasik Inflasi
Ø  Tingkat Harga-harga dan Nilai Uang
Ø  Jumlah Uang yang Beredar, Permintaan Uang, dan Keseimbangan Moneter
Meskipun ada banyak variable yang memengaruhi permintaan uang terdapat satu variable yang penting: tingkat harga rata-rata di dalam perekonomian.
Semakin tinggi harganya, semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk transaksi pada umumnya, dan semakin banyak uang yang ingin dimiliki di dalam dompet dan rekening mereka. Artinya, tingkat harga yang tinggi (bererti nilai uang rendah) meningkatkan jumlah permintaan uang.
Dalam jangka panjang, tingkat keseluruhan menyesuaikan diri dengan tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan.
Ø  Dampak-dampak Injeksi Moneter
Teori jumlah uang yaitusebuah teori ynag menyatakan bahwa jumlah uang yang tesedia menentukan tingkat harga dan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi.
Tinjauan Singkat Proses Penyesuaian
Dikotomi Klasik dan Kenetralan Moneter
Variable-variabel nominal yaitu variable yang diukur dalam unit moneter.  
Variable-variabel riil yaitu variable yang diukur dalam unit fisik.
Dikotomi klasik yaitu pemisahan teoritis variable-variabel nominal dan riil. Mengapa harus memisahkan variable-variabel ini menjadi dua kelompok? Hume berpendapat bahwa dikotomi klasik berguna untuk menganalisis perekonomian karenaberbagai kekuatan memengaruhi variable-variabel riil dan nominal. Ia berpendapat, secara khusus, variable-variabel nomnal sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan pada system moneter dalam perekonomian, sedangkan system moneter sangat tidak relevan dalam pemahaman tentang determinan variable-variabel riil yang penting.
Perubahan jumah uang yang beredar, menurut Hume, memengaruhi varabel-variabel nominal, tetapi tidak memengaruhi variable-variabel riil.
Kenetralan moneter yaitu gagasan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar tidak memengaruhi variable-variabel riil.
Sebuah analogi membantu dalam menjelaskan arti kenetralan moneter.
Kecepatan dan Perssamaan Jumlah
Velositas uang yaitu kecepatan perpindahan uang
V = (P X Y) / M
Persamaan jumlah yaitu persamaan MxV=PxY, yang berkaitan dengan jumlah uang, velositas uang, dan lnilai moneter keluaran barang dan jasa dalam perekonomian
Langkah-langkah yang menjadi inti dari teori jumlah uang dan unsur-unsur yang menjelaskan tingkat harga keseimbangan dan tingkat inflasi, yaitu :
1.     velositas uang relatif stabil seiring berjalannya waktu
2.     Karena velositas stabil, ketika bank sentral mengubah jumlah uang (M), hal ini akan menyebabkan perubahan-perubahan yang sebanding dengan nilai nominal keluaran (PxY)
3.     Keluaran barang dan jasa dalam perekonomian (Y) ditentukan oleh persediaan faktor (tenaga kerja, modal fisik, modal manusia, dan sumber daya alam) dan teknologi produksi yang tersedia. Secara khusus, karena uang bersifat netral maka uang tidak mempengaruhi jumlah keluaran.
4.     Dengan keluaran (Y) dipengaruhi oleh persediaan faktor dan teknologi. Saat bank sentral mengubah jumlah uang yang beredar (M) dan menyebabkan perubahan pada nilai nominal keluaran (PxY) perubahan ini dicerminkan pada perubahan tingkat harga (P).
5.     Saat bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar hasilnya adalah tingkat inflasi yang tinggi.
Pajak Inflasi
Pajak inflasi (inflation tax) merupakan penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang.
Yang harus diketahui dalam pajak inflasi yaitu : pajak ini dikenakan kepada setiap orang yang memegang uang.
Efek Fisher
Suku bunga nominal adalah suku bungan yang kita ketahui / yang diberikan oleh bank.
Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan inflasi (suku bunga nominal yang telah dikurangi dengan tingkat inflasi.
Suku bunga riil = suku bunga nominal-laju inflasi
Suku bunga nominal = suku bunga riil+laju inflasi
Efek fisher (Fisher effect) yaitu penyesuaian suku bunga nominal seiring dengan tingkat inflasi. Hal ini merupakan akibat atau lanjutan dari teori kenetralan moneter.
BEBAN-BEBAN INFLASI
Biaya Sol Sepatu
Pajak inflasi menyebabkan kerugian beban baku karena orang-orang menyia-nyiakan sumber daya yang terbatas dengan mencoba untuk menghindari pajak. Untuk menghindari pajak inflasi ini salah satu caranya yaitu dengan memegang uang lebih sedikit. Akibat dari memegang uang lebih sedikit ini sadar atau tidak, sebenarnya kita telah terkena biaya sol sepatu (shoeleather costs) -sumber daya yang terbuang ketika inflasi mendorong orang-orang untuk mengurangi pemegangan uang mereka-.
Biaya Menu
Biaya menu (menu cost) yaitu biaya untuk mengubah harga.
Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan Alokasi Sumber-sumber Daya
Harga-harga berubah hanya sekali-kali, inflasi menyebabkan harga-harga relatif menjadi lebih berbeda daripada ketika tidak ada inflasi. Ketika inflasi mengubah harga-harga relatif, keputusan konsumen juga berubah, dan paar-pasar menjadi kurang mampu mengalokasikan sumber daya untuk digunakan dengan sebaik-baiknya.
Distorsi Pajak Akibat Inflasi
Inflasi seringkali tidak dipertimbangkan dalam penghitungan pajak. Solusinya yaitu dengan membuat indeks pada sistem pajak -hukum pajak dapat dibuat kembali dengan memperhitungkan efek-efek dari inflasi-.
Kebingungan dan Ketidaknyamanan
Hal ini terjadi karena perubahan nilai uang yang turun secara drastis akibat inflasi. Namun para akuntan sangat sulit untuk menghitung akibat dari inflasi ini karena inflasi mempengaruhi variabel riil.
Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga : Redistribusi Kekayaan secara Acak
Inflasi yang tidak terduga menyebabkan redistribusi kekayaan diantara populasi dengan cara yang tidak ada hubungannya dengan kepantasan atau kebutuhan. redistribusi ini terjadi karena banyak pinjaman dalam perekonomian ditentukan dengan menggunakan satuan hitung yaitu uang.

Comments

Popular posts from this blog

STANDAR AKUNTANSI

MAKALAH HAJI