Analisis Kerangka Kerja Konseptual Menurut US GAAP Dan IFRS
Analisis Kerangka
Kerja Konseptual Menurut US GAAP Dan IFRS
Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa
keseluruhan menyediakan kurang detail. panduan tentang pengakuan pendapatan,
misalnya, secara signifikan lebih kecil dari GAAP luas. IFRS juga mengandung
relatif sedikit instruksi spesifik industri.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal
selama ini sebagaimana yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah
kerangka konseptual berdasarkan USGAAP. Sejalan dengan konvergensi
International Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset kita
mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang
tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu level 1: tujuan laporan
keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan keuangan, dan
level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Berikut adalah Perbedaan keduanya:
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:
US GAAP
|
IFRS
|
|
|
|
|
Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
US GAAP
|
IFRS
|
Relevan
– terdiri dari:
|
Relevan – terdiri dari:
|
Dapat dipercaya – terdiri
dari:
|
Dapat dipercaya – terdiri
dari:
|
Dapat dibandingkan
|
Dapat dibandingkan
|
Konsisten
|
|
Level 2: Element Laporan Keuangan
US GAAP
|
IFRS
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal
(diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian)
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar
US GAAP
|
IFRS
|
|
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Prinsip
US GAAP
|
IFRS
|
|
|
Level 3: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US GAAP
|
IFRS
|
1. Biaya dan manfaat
2. Materialitas
3. Praktik Industri
4. Konservatisme
|
|
Sumber: Akuntansi Keuangan I;
Dwi Martani
Comments
Post a Comment