MAKALAH PENYUSUNAN ANGGARAN
MAKALAH PENYUSUNAN ANGGARAN
Dosen
: Muh. Al Amin, S.E., M.Si.
Disusun
Oleh:
Eri Ariantoro (14.0102.0081)
Anik Purwanti (14.0102.0159)
Rahmat Windra Aryadi (16.0102.0195)
Universitas Muhammadiyah Magelang
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
2016
A.
HAKIKAT
ANGGARAN
Anggaran
merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu. Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
·
Anggaran mengestimasikan potensi laba
dari unit bisnis tersebut
·
Dinyatakan dalam istilah moneter,
walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit
yang terjual atau diproduksi)
·
Biasanya meliputi waktu selama satu
tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh factor-faktor musiman,
mungkin ada dua anggaran per tahun misalnya, perusahaan buasana biasanya
memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi
·
Merupakan komitmen manajemen; manager
setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
·
Usulan anggaran ditinjau dan disetujui
oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuatan anggaran
·
Setelah disetujui, anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi-kondisi tertentu
·
Secara berkala, kinerjakeuangan actual
dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelasan
Proses
penyusunan anggaran harus dibedakan dari :
a. Perencanaan
strategis
b. Prediksi
1.
Hubungan
dengan Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi
organisasi. Perencanaan strategis dan penyususnan anggaran melibatkan
perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua
proses tersebut.
Perencanaan
startegis mendahului penyususnan anggaran dan menyediakan kerangka kerja dalam
mana anggaran tahunan dikembangkan.suatu anggaran, intinya merupakan potongan
satu tahun dari rencana strategis organisasi, proses penyusutan anggaran
mencakupi lebih dari sekedar mengiris satu potongan.
Perbedaan lain
antara rencana strategis dan anggaran adalah bahwa rencana strategis
intinyaterstruktur berdasarkan lini roduk atau program lain, sementara anggaran
terstruktur berdasarkan pusat tanggungjawab. Pengaturan ulang program sehingga
berkaitan dengan pusat tanggungjawab yang bertugas untuk memengaruhi kinerja
manajer sebelum terjadi dan menilai anggaran tersebut setelah terjadi.
2.
Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda
dengan prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana
manajemen, dengan asumsi implicit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran, manajer menyusun anggaran guna membuat kegiatan nyata
sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang
mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan
berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan berupaya untuk
membentuk kejadian sehingga perdiksinya akan terealisasi.
Berbeda dengan
anggaran, suatu prediksi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
·
Suatu presiksi bisa dinyatakan atau
tidak dinyatakan dalam istilah moneter
·
Dapat untuk periode waktu kapanpin
·
Pembuat prediksi tidak menerima tanggung
jawan untuk memenuhi hasil yang diprediksikan
·
Prediksi biasanya tidak disetujui oleh
wewenang yang lebih tinngi
·
Suatu prediksi diperbaharui segera selah
informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan kondisi
·
Varians dari prediksi tidak dianalisis
secara formal maupun berkala
Dari sudut
pandang manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja,
sementara anggaran adalah alat perencanaa maupun pengandalian.
3.
Kegunaan
Anggaran
Penyusunan
anggran operasi mempunyai empat tujuan utama :
1) Menyelaraskan
dengan Rencana Strategis
Rencana
strategis mempunyai karakkteristik-karakteristik :
·
Dibuat
pada awal tahun
·
Dikembangkan
berdasarkan informasi terbaik pada saat itu
·
Penyusunanya
melibatkan relatif sedikit manajer
·
Dinyatakan
dalam istilah yang relatif luas
Anggaran tersebut yang diselesaikan sebelum permulaan
tahun anggaran,memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang
tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer.
2) Koordinasi
Setiap manajer puat tanggung jawab dalam organisasi
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Penyebab yang paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa
rencana dari organisasi produksi tidak konsisten dengan volume penjualan yang
direncanakan baik secara total maupun untuk lini produksi tertentu.
3) Penugasan
Tanggun jawab
Anggaran yang telah disetujui seharusnya memperjelas
tnggung jawab dari setiap manajer. Untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang
untuk mereka gunakan dan untuk menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja
yang diharapkan dari mereka.
4) Dasar
untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleeh pembuatnya
dengan atasanya. Oleh karena itu anggaran menjadi tolak ukur (benchmark) terhadap mana
kinerja aktual dapat dinilai.komitmen
tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi
yang mendasarinya juga berubah.
Namun demikian anggaran merupakan titik awal yang terbaik
daam meniai kinerja.
4.
Isi
dari Anggaran Operasi
Memperlihatkan isi dan anggaran operasi yang umum dan
membedakannya dengan jenis lain dari dokumen perencanaan : rencana strategis
dan anggaran modal,anggaran kas dan anggaran neraca.
5.
Katagori
Anggaran Operasi
Dalam organisasi
yang relatif kecil ,terutama yang tidak mempunyai unit bisnis,keseluruhan
anggaran mungkin hanya setebal satu halaman saja.Dalam organisasi yang lebih
besar ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi rincian dari
unit bisnis ditambah penelitian dan pengembangan,serta beban umum dan
administrasi.
a.
Anggaran
Pendapatan
Anggaran pendapatan berisi proyeksi penjualan unit
dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan.Dari semua elemen anggaran
laba,anggaran pendapatan adalah yang paling penting tetapi juga merupakan
elemen yang dipemgaruhi oleh ketidak pastian paling besar
RENCANA STRATEGIS
Pendapatan dan
beban untuk tiap progam utama
Tidak perlu bagi
pusat tanggung jawab
Lebih banyak
beban yang bersifat variabel
Untuk beberapa
tahun
Jumlah totalnya
sama dngan anggarapan operasi
|
ANGGARAN OPERASI
Untuk
organsasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Diklasifikasikan
berdasrkan pusat tanggung jawab
Umumnya
meliputi:
·
Pendapatan
·
Biaya produksi dan penjualan
·
Beban pemasaran
·
Beban Logistik
·
Umum dan administratif
·
Penelitian dan pengembangan
·
Pajak penghasilan
·
Laba bersih
Beban
dapat bersifat
·
Fleksibel,Diskresioner dan Komitmen
Untuk
waktu satu tahun yang dibagi perbulan atau perkuartal
Jumlah
totalnya sama dengan rencaa strategi
|
ANGGARAN MODAL
Masing-masing
proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah
Total pengeluaran
proyek per kuartal
|
Tipe Perencanaan dan
Isinya
|
Prediksi kas Anggaran Neraca
|
b.
Anggaran
Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Walaupun ilustrasi buku teks umumnya menunjukan bahwa
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dikembangkan dari volume
produksi yang terkandung di dalam anggaran penjualan, hal ini sering kali tidak
mungkin dilakukan pada praktiknya karena
rincian-rincian ini bergantung pada bawaan produk aktual yang akan diproduksi
c.
Beban
Pemasaran
Beban pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk
memperoleh penjualan. Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran
mungkin telah dikomitmikansebelum tahun tersebut dimulai.
d.
Beban
Logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah dari
beban untuk mendapatkan pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entri pesanan,pergudangan
dan pengambilan pesanan,transportasi ke konsumen dan penagihan piutang.
e.
Biaya
Umum dan Administratif
Ini
merupakan biaya dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun unit bisnis.
Dalam penyusunan anggaran, banyak diberikan perhatian karena pos ini merupakan
biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat untuk diotorisasikan sering
diperdebatkan.
f.
Baban
Penelitian dan Pengembangan
Anggaran
penelitian dan pengembangan menggunkan salah satu dari dua pendekatan, atau
kedua kombinasinya.
·
Pendekatan pertama, jumlah total
merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat
ini yang diseduaikan dengan inflasi ataupun jumlah yang lebih besar, dengan
keyakinan bahwa lebih banyak uang yang dibelanjakan pada waktu yang baik , jika
perusahaan memperkirakan suatu peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika
terdapat peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru
yang signifikan.
·
Pendekatan alternative adalah dengan
mengagregasikan rencana pengeluaran dari proyek yang disetujui, ditambah
cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini belum
teridentifikasi.
g.
Pajak
Penghasilan
Pendapatan
setelah pajak penghasilan, beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak
penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan
karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan dikantor pusat.
B.
ANGGARAN
LAIN-LAIN
Focus
utama adalah penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap juga meliputi
anggaran modal, anggararn neraca, dan anggaran laporan arus kas. Beberapa
perusahaan juga menyusun laporan untuk tujuan-tujuan nonkeuangan.
1.
Anggaran
Modal
Anggaran modal
merupakan proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus untuk
proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya tersusun secara terpisah dari anggaran operasi
dan oleh orang yang berbeda.
2.
Anggaran
Neraca
Anggaran neraca
merupakan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam anggran
operasi maupunun anggaran modal. Secara keseluruhan, anggaran neraca bukanlah
alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang bermabfaat untuk
pengendalian.
3.
Anggaran
Laporan Arus Kas
Anggaran laporan
arus kas menunjukan beberapa banyak uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut
yang akan dipasok oleh laba ditahan dan berapa banyak, jika ada yang harus
diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya..
4.
Manajemen
Berdasarkan Tujuan
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun anggaran
ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan.
Implisit dalam jumlah anggaran juga terdapat
tujuan-tujuan tertentu :
·
Membuka
kantor penjualan baru
·
Memperkenalkan
lini produk baru
·
Melatih
kembali karyawan
·
Memasang
sistem komputer baru
C.
PROSES
PENYUSUNAN ANGGARAN
1.
Organisasi
a.
Departemen
Anggaran
Departemen
angaran, biasnya melapor kepada kontroler koporat, menangani arus informasi
dari system pengendalian anggaran. Departemen anggaran melakukan beberapa
fungsi berikut ini:
·
Menerbitkan prosedur dan formulir untuk
penyusunan anggaran
·
Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap
tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang akan menjadi dasar untuk
anggaran
·
Memastikan bahwa informasi disampaikan
dengan semestinya antar unit organisasi yang saling berkaitan
·
Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran
dalam penyusunan anggaran mereka
·
Menganalisis anggaran yang diajukan dan
memberikan rekomendasi, pertama kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada
manajemen senior
·
Menangani proses pembuatan revisi
anggaran selama tahun tersebut
·
Mengoordinasikan pekerjaan dari
departemen anggaran dieselon-eselon yang lebih rendah
·
Menganalisis kinerja yang dilaporkan
terhadap anggaran, menginterprestasikan hasilnya, dan membuat laporan ringkasan
untuk manajemen senior.
b.
Komite
Anggaran
Komite
anggaran terdiri dari anggita-anggota manajemen senior, seperti chief executive
officer (CEO), chief operating officer (COO), dab chief financial officer
(CFO). CEO membuat keputusan tanpa komite. Komite anggaran melaksanakan suatu
peranan yan penting. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan
masing-masing anggaran. Dalam perusahaan yang besar, komite anggaran dari suatu
unit bisnis atau sekelompok unit bisnis. Tetapi, di beberapa perusahaan,
masing-masing manajer unit bisnis bertemu dengan komite anggaran dan
mempresentasikan usulan anggarannya. Biasanya, komite anggaran harus menyetujui
revisi anggaran besar yang dibuat selama tahun tersebut.
2.
Penerbitan
Pedoman
Langkah pertama
dalam penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan
anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang
dinyatakan dengan implicit dalan rencana strategis dan dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetuji, khususnya kinerja perusahaan
sampai tanggal tersebut dan prediksi akhir. Semua pusat tanggung jwab harus
mengikuti sebagian pedoman ini, seperti asumsi inflasi,secara umum dan inflasi
untuk pos-pos tertentu seprti upah, kebijakan korporat mengenai berapa banyak
karyawan yang dapt dipromosikan, kompensasi disetiap tingkat upah dan gaji,
termasuk tunjangan, dan kemungkinan untuk membekukan perekrutan. Pedoman
lainnya adalah spesifik untuk pusat tanggun jawab tertentu.
3.
Usulan
Awal Anggaran
Perubahan dari
tingkat kinerja dapat diklasifikasikan sebagai perubahan dalam kekuatan
eksternal dan perubahan dalam kebijakan dan praktik internal. Perubahan
tersebut mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal-hal beikut ini :
a.
Perubahan
dalam kekuatan eksternal:
·
Perubahan dalam tingkat umum aktivitas
ekonomi yang memepngaruhi volume penjualan
·
Perkiraan perubahan dalam harga beli
bahan baku dan jas
·
Perkiraan perubahan dalam tariff upah
tenaga kerja
·
Perkiraan perubahan biaya dari aktivitas
diskresioner
·
Perubahan dlam harga jual
b.
Perubahan
dalam kebijakan dan praktik internal:
·
Perubahan dalam biaya produksi,
mencerminkan peralatan dan metode baru
·
Perubahan dalam biaya diskresioner,
berdasarkan pada antisipasi perubahan dalam beban kerja
·
Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran
produksi
Dalam beberapa
perusahaan mengharuskan agar perubahan-perubahan spesifik dari tingkat
pengeluaran saat ini siklasifikasikan berdasarkan penyebab-penyebab diatas.
4.
Negosiasi
Pertimbangan
yang memengaruhi adalah bahwa kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan perbaikan
dari kinerja tahun berjalan. Atasan menyadari bahwa ia akan menjadi pembuat
anggaran di tingkat berikutnya dari proses anggaran dan oleh karena itu harus
siap untuk mempertahankan anggaran yang pada akhirnya akan disetujui.
Slack
Banyak pembuat anggaran
cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan pengeluaran agak
lebih tinggi dari estimasi terbaik mereka mengenao jumlah-jumlah tersebut. Oleh
karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih mudah bagi
mereka untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi tersebut
disebut slack. Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan
menghilangkan slack, tetapi ini merupakan tugas yang berat.
5.
Tinjauan
dan Persetujuan
Usulan anggaran
diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Keitka
usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analisis mengumpulkan
potongan-potongan tersebut bersama-samsa dan memeriksa totalnya. Persetujuan
terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan
anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan.
6.
Revisi
Anggaran
Salah satu
pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk merevisi
anggaran setelah disetujui. Jika dapat direvisi sesuai dengan keinginan
pembuatan anggaran, maka tidak ada gunanya meninjau dan menyetujui anggaran di
awal. Jika asumsi anggaran ternyata menjadi tidak realistis sehingga
perbandingan angka actual adalah tidak berarti, maka rebisi anggaran mungkin
diinginkan. Ada dua jenis revisi anggaran:
1. Prosedur
yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis
2. Prosedur
yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Jika revisi
anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka revisi semacam itu
harus sitinjau untuk memadai. Revisi anggaran harus dibatasi keadaan-keadaan
dimana anggaran yang disetujui sedemikian tidak realistisnya sehingga tidak
lagi menjadi alat pengendalian yang berguna. Revisi anggaran harus
dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada
ketika anggaran yang asli disetujui.
7.
Anggaran
Kontinjensi
Anggaran
kontijensi menyediakan suatu yang cepat untuk menyesuaikan kondisi yang berubah
jika situasinya telah tiba. Jika volume penjualan turun 20%, manajer unit
bisnis dapat memutuskan sendiri sesuai dengan anggaran kontijensi yang telah
ditentukan sebelumnya, tindakan harus dilakukan.
D.
ASPEK-ASPEK
KEPRILAKUAN
Salah
satu tujuan dari system pengendalian manajemen adalah untuk mendorong manajer
agar lebih efektif dan efisien dalam menciptakan cita-cita organisasi. Beberapa
pertimbangan motivasional dalam penyusunan anggaran operasi sebgai berikut:
1.
Partisipasi
dalam Proses Penyusunan Anggaran
Proses
penyusunan anggaran yang efektif menggabungkan kedua pendekatan yaitu
pendekatan atas ke bawah dan bawah ke atas. Pembuatan anggaran mempersiapkan
draf pertama anggaran untuk bidang tanggung jawab mereka, yang merupakan
pendekatan dari bawah ke atas. Tetapi, mereka melakukan hal tersebut
berdasarkan pedoman yang ditetapkan ditingkat yang lebih tinggi, yang merupakan
pendekatan dari atas ke bawah.
Penelitian telah
menunjukan bahwa partisipasi anggaran yaitu proses dimana pembuatan anggaran
terlibat dan mempunyai dampak yang positif terhadap motovasi manajerial kerena
dua alasan :
1. Kemungkinan
adanya pemerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran
dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan
secara eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen pribadi yang lebih besar
untuk mencapai cita-cita tersebut.
2. Hasil
penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan
pribadi dari pembuatan anggaran, yang paling dekat dengan lingkungan
produk/pasar.
Penyusunan
anggaran partisipasif adalah sangat menguntungkan untuk pusat tanggung jawab
yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan tidak pasti karena manajer bertanggung
jawab atas pusat tanggung jawab semacam itu kemungkinan besar memiliki
informasi terbaik mengenai variable yang memengaruhi pendapatan dan beban
mereka.
2.
Tingkat
Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang
ideal adalah anggaran yang menatang tapi dapat dicapai. Ada beberapa alas an
mengapa manajemen senior menyetujui anggaran yang dapt dicapai untuk unit
bisnis:
·
Jika target anggaran terlampau sulit,
manajer termotivasi untuk mengambil tindakan-tindakan jangka pendek yang
mungkin tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaan. Target laba
yang dapat dicapai adalah salah satu cara unruk meminimalkan tindakan yang
disfungsional ini.
·
Target anggaran yang dpat dicapai
mengurangi moivasi para manajer untuk terlibat dalam manipulasi data untuk
memenuhi anggaran.
·
Jika anggaran laba bisnis mencerminkan
target yang dapat dicapai, manajer sebior dapat mengungkapkan target laba ke
analisis sekuritas, pemegang saham, dan pihak-pihak eksternal lainnya dengan
perkiraan yang wajar bahwa hal tersebut adalah benar.
·
Anggaran laba yang sangat sulit untuk
dicapai biasanya mengimplikasikan target penjualan yang terlalu optimis. Hal
ini mengarah kepada komitmen yang berlebih atas sumber daya guna mempersiapkan
diri untuk aktivitas penjualan yang lebih tinggi.
·
Ketika manajer unit bisnis mampu
mencapai dan melebihkan target mereka, ada suasana “kemenangan” dan sikap
positif dalam perusahaan
Salah satu
keterbatasn dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer
unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika anggran tercapai.
Keterbatasan ini dapat diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus untuk
kinerja actual yang melebihi anggaran.
Jika manajer
unit bisnis mencapai lebih dari laba yang dianggarkan, manajemen senior
sebaiknya tidak secar otomatis menaikananggran laba untuk tahun depan.
3.
Keterlibatan
Manajemen Senior
Keterlibatan
manajemen senior adalah perlu supaya system anggaran mana pun menjadi efektif
dalam memotivasi pembuatan anggaran. Manajemen harus berpartisipasi dalam
peninjauan dan persetujuaan anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai
stempel. Manajemen juga harus menindak lanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada
umpan balik dari manajemen puncak dalam hal hasil anggaran, system anggaran
tersebut tidak akan efektif dalam memotivasi pembuatan anggaran.
4.
Departemen
Anggaran
Departeman
anggaran harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut
hatus yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah
akurat. Untuk melaksanakan tugas ini, departeman anggran kadang harus bertindak
dengan cara-cara yang dipandang manajer merasa terancam atau dimusuhi.
Departemen anggaran harus menjaga keseimbangan antara membantu manajer lini dan
memastikan integritas dari system tersebut.
Untuk
melaksanakan tugas mereka secara efektif, maka anggota departeman anggaran
harus mempunyai reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil.
E.
TEKNIK-TEKNIK
KUANTITATIF
1.
Simulasi
Simulasi adalah
metode yang membangun model dari situasi rill kemudian memanipulasi model ini
sedemikian rupa untuk mengambil keputusan tentang situasi rill. Penyusunan dan
peninjauan anggran adalah proses simulasi. Dengan simulasi komputet, manajemen
senior dapat menanyakan dampak dari berbagai jenis perubahan yang berbeda dan
menerima jawabannya seketika. Hal ini memberikan peluang kepasa manajemen
senior untuk berpartisipasi lebih penuh dalam proses penyusunan anggaran.
2.
Estimasi
Profitabilitas
Tiap angka dalam
anggaran adalah estimasi titik yaitu, jumlah tunggal “yang paling mungkin”.
Estimasi titik adalah untuk pengendalian. Tetapi, untuk tujuan perencanaan,
suatu rentang dari hasil-hasil yang munhkin dengan menggunakan medel computer
untuk mensubtitusi distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik penting.
Model ini kemudoan dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari
perkiraan laba dapat dihitung dan digunakan untuk tujuan perencanaan, ini
disebut Monte Carlo.
Comments
Post a Comment